Anak Muda NU di Desa Ngunut bersiap menyambut Ramadhan di tengah Pandemi

4/19/2020 04:32:00 AM / POSTING BY erik kurniawan / komentar (0)

Bulan suci Ramadhan telah nampak di depan mata. Berbagai persiapan dilaksanakan oleh ummat Islam untuk menyambutnya. Para pengurus tempat ibadah mulai mempersiapkan segala sesuatu, terlebih tentang skenario pelaksanaan ibadah di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Hal-hal yang dilakukan harus sebaik mungkin menyesuaikan protokol yang diterbitkan oleh pemerintah. 


Bersiap dan berbenah menyambut Ramadhan juga dilakukan oleh puluhan anak muda di Desa Ngunut Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Sejumlah pemuda dan pelajar ini merupakan anggota dari Badan Otonom Nahdlatul Ulama, yakni GP Ansor dan IPNU. Anak-anak muda di desa yang memang berada di luar zona merah ini, melakukan berbagai persiapan menyambut bulan mulia tahun ini. Di antaranya adalah kerja bakti penyemprotan desinfektan di lingkungan pemukiman penduduk sesuai arahan dari Kepala Desa Ngunut ke semua Ketua RT, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih makam.

Sebagaimana diketahui, ziarah makam merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan sejak dulu hingga sekarang. Tradisi "mudik" dan "nyekar" adalah agenda rutin mayoritas masyarakat Muslim di Indonesia setiap menjelang Bulan Ramadhan. Di tengah pandemi Covid-19 ini tentu akan lain ceritanya. Apalagi ada himbauan untuk tidak mudik tahun ini. Praktis animo ziarah makam pasti akan berkurang juga, meski tidak menutup kemungkinan bahwa pengunjung makam tetap akan membludak.



Hal inilah yang melatarbelakangi para pemuda desa ini untuk membantu umat Islam yang akan berziarah dan "nyekar" di makam keluarganya. Hal ini penting, mengingat aksi ini merupakan satu opsi agar masyarakat bisa sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah.

"Kegiatan ini kami lakukan agar masyarakat terbantu dalam kegiatan pembersihan makam, sehingga anjuran "social distancing" dan mengurangi kerumunan dalam waktu yang relatif lama dapat diminimalisir." Begitu terang Hendra Lesmana, salah satu koordinator aksi sekaligus Ketua Ranting GP Ansor Desa Ngunut.



Para pemuda ini membawa berbagai macam alat kebersihan dan alat penyemprotan pestisida guna memudahkan aksinya. Tidak lupa, mereka juga menerapkan protokol kesehatan dan "social distancing" serta memakai masker kain standar nakes (Tenaga Kesehatan).

"Aksi kecil ini sebagai wujud pengabdian kami generasi muda Nahdlatul Ulama kepada masyarakat, sekaligus memenuhi instruksi PBNU melalui Satgas NU Peduli Covid-19 di Desa Ngunut yang menginduk ke Posko Satgas NU Peduli Covid-19 MWC NU Kecamatan Babadan. Namun dengan tidak mengabaikan protokol untuk petugas/partisipan di tengah pandemi". Pungkas Hendra.



Sehari sebelumnya, anak-anak muda ini juga telah melakukan penyemprotan desinfektan di beberapa titik lokasi tempat ibadah (masjid). Hal ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, pengurus takmir masjid juga perangkat dan Kades Desa Ngunut.

Semoga dengan datangnya bulan penuh berkah yang tinggal beberapa hari ini, sekaligus menjadi akhir dari mewabahnya virus Covid-19 khususnya di Indonesia dan di dunia pada umumnya. Bagaimanapun juga, makhluk renik Corona ini menjadikan kita lebih mengerti pentingnya menjaga alam dan lingkungan kita, serta meningkatkan empati dan rasa kemanusiaan sesama kita. Terlepas dari adanya beberapa aksi penolakan jenazah dan kisah miris para nakes, semoga itu bukan tanda kita telah kehilangan kemanusiaan, namun hanya karena kebodohan masih hinggap di kepala beberapa manusia Indonesia. Mari Bersatu, Lawan Corona...!!!